Kegunaan Proofer dalam Proses Proofing (Pengembangan Adonan)

Dalam proses pembuatan roti, terdapat istilah proofing. Apa sebenarnya proofing itu?

Proofing merupakan satu tahapan dalam proses pembuatan roti, yang artinya pengistirahatan adonan agar mengembang lebih maksimal selama proses fermentasi berlangsung. Selama fermentasi, sel-sel ragi dalam adonan beragi mengkonsumsi karbohidrat dan mengeluarkan gas karbon dioksida yang menyebabkan adonan mengembang, atau naik. Istilah proofing dapat merujuk pada setiap tahap fermentasi, tetapi terutama terkait dengan kenaikan akhir yang terjadi setelah adonan dibentuk dan sesaat sebelum dipanggang.

Untuk membantu proses proofing biasa digunakan proofer. Proofer adalah mesin yang dirancang untuk memaksimalkan proses proofing dengan menjaga adonan di dalam tetap hangat dan lembab. Adapun keuntungan menggunakan Proofer adalah sebagai berikut:

  1. Menghasilkan fermentasi adonan yang baik. Hal ini dipengaruhi oleh proofer yang memiliki fitur pengatur suhu dan kelembaban yang bisa ditentukan. Apalagi jika kita memiliki proofer dengan sistem otomatis, maka proofer dapat dengan otomatis menjaga suhu dan kelembaban di dalam proofer sesuai dengan yang kita tentukan.
  2. Menjaga kondisi yang optimal untuk ragi. Jika suhu dan kelembaban tidak optimal maka ragi bisa saja gagal mengembang. (Tergantung dengan ragi yang digunakan dan tipe adonan, suhu optimal berkisar di antara 35-43 derajat Celsius dengan kelembaban 80-85%)
  3. Mencegah adonan yang bantat. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan roti bantat, salah satunya adalah karena ragi yang tidak bekerja maksimal atau tidak bereaksi.
  4. Mencegah pengembangan tidak merata atau mengkerut pada bagian samping. Kondisi suhu dan kelembaban yang optimal dan stabil di dalam proofer dapat memaksimalkan gas yang dihasilkan oleh ragi di dalam adonan sehingga bisa menghasilkan roti yang mengembang dengan ukuran sama dan merata.
  5. Efektif dan menghemat waktu. Penggunaan proofer bisa mempersingkat waktu fermentasi karena ragi dapat langsung bekerja di kondisi optimal sehingga sangat membantu mempercepat produksi roti, apalagi dalam jumlah banyak.

Walaupun pada dasarnya ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi proses proofing, seperti pemilihan terigu dan ragi, akan tetapi kita juga dapat memaksimalkan proses proofing ini dengan menggunakan mesin seperti proofer. Selamat mencoba!

5 Makanan Peningkat Daya Tahan Tubuh

Angka kasus positif virus corona COVID-19 secara lokal maupun global semakin naik dari hari ke hari. Berbagai tindakan pencegahan seperti mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, dan menggunakan masker telah dilakukan untuk menurunkan risiko terpapar virus corona COVID-19. Selain tindakan pencegahan itu, sistem kekebalan daya tahan tubuh yang kuat juga perlu disiapkan untuk menghadapi pandemi ini, mulai dari mengkonsumsi multivitamin dan suplemen.

Selain mengkonsumsi multivitamin atau suplemen, Anda bisa juga loh mengkonsumsi 5 makanan di bawah ini untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mencegah terinfeksi COVID-19:

  1. Jahe
    Rempah yang satu ini dapat membantu mengurangi peradangan penyebab terjadinya sakit tenggorokan dan radang. Selain meningkatkan daya tahan tubuh, jahe terbukti bisa mengatasi berbagai masalah kesehatan: mual, mengurangi nyeri kronis, dan memiliki sifat penurun kolesterol. Anda bisa mengkreasikannya menjadi berbagai olahan seperti wedang, permen, ginger cookies, ginger cupcake, ginger puding, dan lain sebagainya.
  2. Jeruk
    Jeruk merupakan salah satu sumber vitamin C yang dapat membantu membangun sistem kekebalan tubuh karena bisa meningkatkan produksi sel darah putih yang merupakan kunci melawan infeksi. Agar tidak bosan, Anda bisa membuat olahan makanan seperti: salad, Mandarin orange cream cake, Mandarin orange cheese cake, dan lain sebagainya.
  3. Teh hijau
    Teh hijau dikemas dengan flavonoid yang merupakan jenis antioksidan. Teh hijau juga sangat unggul pada tingkat epigallocatehin gaallate (EGCG) yang merupakan antioksidan kuat lainnya. Di kutip dari agritech.unhas.ac.id/kmdtpuh pada Jumat (2/7/2021) EGCG ini terbukti dalam meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Berbagai kreasi makanan bisa dibuat dengan menggunakan teh hijau seperti Matcha cake dan Matcha castella.
  4. Almond
    Vitamin E termasuk antioksidan kuat sebagai penunjang sistem kekebalan tubuh karena vitamin E akan larut dalam lemak, yang berarti membutuhkan kehadiran lemak untuk diserap dengan benar. Oleh karena itu, Almond merupakan makanan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan Vitamin E karena mengandung vitamin E dan mengandung lemak sehat. Orang dewasa hanya membutuhkan sekitar 15 mg vitamin E per hari. Untuk mencapai kecukupan vitamin E tersebut Anda bisa mengkonsumsi multivitamin atau olahan almond seperti: almond crispy, caramelize almond, kue kenari, almond raisin cookies, dan lain sebagainya.
  5. Kunyit
    Kunyit telah digunakan selama bertahun-tahun sebagai inflamasi dalam mengobati osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Konsentrasi curcumin yang tinggi memberikan warna khas pada kunyit yang mampu membantu mengurangi kerusakan otot akibat olahraga. Tak hanya itu, curcumin juga bisa menjadi pendorong sistem kekebalan tubuh dan antivirus.

Itulah 5 makanan yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan daya tahan tubuh guna mencegah virus corona COVID-19. Jika Anda menjalankan usaha makanan, maka Anda juga bisa menggunakan makanan tersebut untuk menciptakan kreasi makanan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus COVID-19. Sebagai catatan, konsumsi multivitamin dan makanan sesuai batas aman tubuh, karena jika terlalu banyak akan menimbulkan efek samping. Jangan lupa untuk tetap menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran dari pemerintah

Stay safe and healthy.

Oven Gas Manual Vs Oven Gas Otomatis

Perbedaan yang paling mendasar antara oven gas manual dan otomatis adalah di sistem pengapian. Oven gas manual membutuhkan pengapian manual dengan menggunakan lilin, korek api, atau pemantik api, dimana lilin atau pemantik api tersebut harus didekatkan ke lubang api di dalam oven. Pengapian manual seperti ini biasanya ada risiko keamanan dimana tangan bisa tidak sengaja terbakar oleh api yang keluar. Di sisi lain, oven gas otomatis menggunakan sistem pengapian otomatis yang secara relatif jauh lebih aman daripada pengapian manual.

Apa itu sistem pengapian otomatis?

Di dalam oven gas otomatis terdapat perangkat elektronik seperti terlihat di gambar diatas yang secara sinergis menyalakan api di dalam oven dan menjaga agar suhu tetap stabil sesuai dengan pengaturan. Pada saat suhu pemanggangan sudah diatur, solenoid valve akan secara otomatis terbuka dan gas akan masuk ke dalam oven. Dengan dorongan angin dari kipas, gas akan terdorong secara merata ke dalam pipa pengapian. Pada pipa pengapian tersebut terdapat pemantik elektrik yang akan secara otomatis menyalakan apinya. Jika suhu di dalam oven sudah mencapai suhu pemanggangan yang diinginkan, maka solenoid valve akan secara otomatis menutup pasokan gas dan api akan padam. Jika suhu di dalam oven turun dibawah suhu yang diinginkan maka siklus pengapian akan berulang sehingga suhu pemanggangan tetap stabil sesuai dengan yang diinginkan.

JIka Anda menggunakan Oven Gas Baker’s Friend, maka oven Anda sudah dilengkapi keamanan tambahan dengan menggunakan sensor api dan dual solenoid valve (Solenoid valve dengan dua penutup). Sensor api bertugas untuk menutup pasokan gas jika pemantik listrik tidak berhasil menghasilkan api dan Dual solenoid valve bertugas untuk mencegah kegagalan penutupan pasokan gas.

Secara garis besar, perbedaan oven gas manual dan otomatis adalah sebagai berikut:

Memerlukan listrik – pengapian oven gas manual hanya membutuhkan lilin, korek api, atau pemantik api untuk menyalakan api sedangkan pengapian oven gas otomatis membutuhkan listrik untuk menyalakan perangkat listrik (oven gas otomatis Baker’s Friend hanya memerlukan daya 100 watt).

Keamanan – Anda hanya perlu menekan tombol dan mengatur suhu yang diinginkan untuk menyalakan oven gas otomatis, tidak seperti oven gas manual yang mengharuskan Anda memutar kenop gas dan kemudian menggunakan batang korek api atau lilin untuk menyalakan api. Ini membuat pengapian otomatis oven gas jauh lebih aman dan lebih menarik.

Konsumsi gas – pada pengapian oven gas manual, katup gas perlu dibuka terlebih dahulu secara manual sebelum korek api atau lilin didekatkan ke pipa pengapian. Ketika suhu yang diinginkan sudah tercapai, katup gas juga perlu dikecilkan secara manual. Proses pengapian manual ini jika tidak dikontrol dengan hati-hati akan menghabiskan banyak gas. Hal ini tidak berlaku untuk oven gas otomatis yang menggunakan sistem pengapian otomatis dimana katup gas dapat dibuka dan ditutup secara otomatis. Sehingga oven gas otomatis cenderung lebih hemat gas daripada oven gas manual (Untuk kapasitas dan penggunaan yang sama, oven gas Baker’s Friend hanya memerlukan 25-35% gas jika dibandingkan oven manual).

Akurasi dan kemudahan penggunaan – sistem pengapian oven gas otomatis dikontrol oleh perangkat elektrik, sehingga Anda tidak perlu khawatir akan suhu pemanggangan yang terlalu tinggi atau rendah. Ditambah lagi, Oven Gas Baker’s Friend memiliki timer yang terintegrasi dengan sistem pengapian. Sehingga Anda tinggal mengatur durasi pemanggangan yang diperlukan dan oven akan mati secara otomatis jika durasi tersebut telah tercapai.

Biaya pemeliharaan – meskipun lebih aman dan lebih mudah digunakan, namun dikarenakan ada perangkat elektronik, oven gas otomatis memerlukan servis jika sudah digunakan untuk periode yang lama (Oven Gas Baker’s Friend menggunakan pengontrol suhu CAHO (Taiwan) sehingga jauh lebih awet).

Investasi awal – secara umum, oven gas otomatis akan memerlukan biaya investasi lebih tinggi dibandingkan oven gas manual. Namun dengan banyaknya fitur tambahan yang dimiliki oven gas otomotis, salah satunya konsumsi gas yang lebih murah, maka investasi awal yang lebih tinggi ini bisa menjadi investasi yang lebih menguntungkan untuk jangka panjang.

6 Jenis Pastry Populer di Indonesia

Bagi sebagian besar masyarakat yang senang mengkonsumsi atau membuat kue, pastry bukanlah istilah yang asing. Pastry merupakan jenis kue yang dibuat dengan menggunakan bahan utama margarin, tepung, air, dan gula. Beberapa orang memang sudah mengenal istilah pastry, namun kebanyakan orang bingung dalam membedakan jenisnya bahkan masih ada yang tidak mengetahui kalau pastry terdiri dari beberapa jenis. Melansir dari food24.com, setidaknya ada 6 jenis pastry yang perlu dikenali. Apa saja? Simak berikut ini.

Choux Pastry

Di Indonesia, choux pastry atau yang lebih dikenal sebagai kue sus ini sering kita temukan di dalam snack box di berbagai acara. Jenis pastry ini berbeda dari yang lainnya, choux pastry dimasak di panci tanpa digiling ataupun dilipat sebelumnya. Cara membuat choux pastry yaitu masak mentega dan air sampai meleleh lalu tambahkan tepung terigu. Aduk hingga merata dan tidak lengket, lalu dibentuk. Choux pastry memiliki tekstur yang lembut dan kosong bagian dalamnya yang biasa diisi dengan vla atau krim.

Croissant Pastry

Untuk para penikmat kopi atau mereka yang sering mengunjungi coffee shop, pastry jenis ini pasti sering mereka temukan. Croissant pastry ini biasa disajikan untuk sarapan sebagai pendamping kopi atau teh. Pastry ini terbuat dari tepung terigu dan lemak (bisa mentega atau minyak) lalu ditambahkan ragi. Untuk membuat croissant, dibutuhkan kesabaran karena memerlukan waktu setidaknya 30 menit untuk pengistirahatan. Dari segi bentuk, pastry ini paling mudah dikenali karena berbentuk bulan sabit.

Puff Pastry

Tidak kalah populer dibandingkan dengan choux dan croissant, puff pastry juga mudah untuk ditemukan. Puff pastry terbuat dari campuran terigu dan lemak (dari margarin atau minyak). Berlapis tipis dengan tekstur yang ringan dan renyah menjadi ciri khas dari pastry ini. Lapisan terbentuk karena adonan dasar pastry diolesi lemak dan dilipat berkali-kali. Sehingga, setelah dipanggang hasilnya akan berlapis-lapis dan terasa renyah. Puff pastry dapat diolah manis maupun asin.

Short Pastry

Short pastry atau kue pie merupakan jenis pastry yang cukup banyak digemari di Indonesia. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis pie, yang paling sering ditemui yaitu kue pie dengan potongan buah-buahan segar di atasnya. Short pastry mengandung lemak lebih banyak dibandingkan dengan pastry lainnya. Terbuat dari tepung terigu, lemak, gula, garam, dan air.

Phyllo Pastry

Phyllo terlihat sangat mirip dengan puff pastry, adonan yang digunakan pun sama dengan puff, hanya saja phyllo menggunakan minyak yang lebih sedikit. Phyllo pastry biasa dikonsumsi sebagai pengganti puff untuk mengurangi konsumsi lemak. Setelah dipanggang hasilnya akan berlapis tipis dan terasa sangat renyah.

Danish Pastry

Danish pastry mirip dengan croissant, tetapi pembuatannya tidak membutuhkan waktu yang lama seperti croissant. Untuk adonan, sama seperti croissant, danish pastry juga menggunakan ragi untuk membuat adonan mengembang saat dipanggang.

Setelah memahami perbedaan dari masing-masing jenis pastry ini, Anda boleh mencoba untuk membuat beberapa jenis pastry tersebut di rumah. Untuk hasil yang lebih sempurna, disarankan menggunakan oven deck gas otomatis untuk memanggang pastrypastry tersebut.

6 Tips Mengatur Suhu dan Durasi Memanggang Kue di Oven

Saat membuat kue, pengaturan suhu oven dan durasi panggang kue sangat penting untuk menghasilkan bentuk, tekstur, dan rasa yang sempurna. Dimana terkadang dalam resep ataupun cara membuat kue dalam buku resep atau media internet sering sekali penulis lupa mencantumkan suhu dan waktu pemanggangan.

Sebagai contoh, apabila kita panggang kue chiffon dengan suhu panas sedang maka chiffon akan gosong padahal bagian dalamnya belum matang. Contoh lain, apabila memanggang sponge cake dengan suhu panas rendah maka sponge cake tersebut tidak akan mengembang. Oleh karena itu, pengaturan suhu oven dan waktu pemanggangan sangat penting.

Berikut tips mengatur suhu oven dan durasi pemanggangan saat membuat kue:

  1. Bila suhu dan waktu pemanggangan tidak dicantumkan pada resep, coba atur oven pada suhu 180 derajat Celsius dan waktu pemanggangan 30 menit untuk sponge cake, batter cake, dan kue kering (brownies dan cookies). Untuk kue soes, lapis surabaya dan bolu gulung umumnya menggunakan suhu tinggi antara suhu 190 sampai 200 derajat Celsius. Sedangkan untuk cheese cake biasanya suhu yang digunakan berkisar antara 130-150 derajat Celsius.
  2. Kue yang tebal jangan dipanggang dengan suhu oven yang terlalu tinggi karena permukaan kue akan cepat gosong sementara bagian tengah kue belum matang. Kue yang tebal untuk mematangkan secara menyeluruh memerlukan waktu yang agak lama jadi sebaiknya gunakan suhu sedang 150-175 derajat Celsius. Kue dengan loyang persegi empat yang tinggi akan lambat matang dibandingkan dengan loyang tulban atau cincin. Sebaiknya hindari memanggang kue menggunakan loyang persegi empat yang tinggi seperti ini, kecuali jika volume adonan tidak banyak dan kue tidak terlalu tinggi.
  3. Bila setelah 15 menit kue sudah nampak sangat coklat atau mulai merekah, ini menandakan oven terlalu panas. Turunkan suhu sebanyak 5-10 derajat Celsius dan teruskan pematangan kue.
  4. Tapi bila setelah 15 menit kue masih terlihat pucat dan belum naik, maka naikkan suhu oven sebanyak 5-15 derajat Celsius tergantung kondisi kue saat itu.
  5. Sebaiknya jangan buka pintu oven selama 25 menit pertama dan jangan sering dibuka atau membiarkannya terlalu lama terbuka untuk mencegah kue tenggelam dan turun. Buka dan tutup pintu oven dengan hati-hati.
  6. Setelah 30 menit buka oven dan tes kue matang atau belum dengan cara di tusuk dengan lidi atau tusuk sate. Bila tidak ada bahan kue yang menempel itu tandanya kue sudah matang. Tapi bila ada yang menempel masukkan lagi ke oven dan teruskan pemanggangan kue.

Tentunya semua ini adalah hal yang umum dan yang terpenting adalah kenali oven masing-masing. Setiap oven mempunyai desain ruang pemanggangan yang berbeda sehingga bila mengganti atau menggunakan oven yang berbeda, maka harus dilakukan pengaturan suhu dan durasi pemanggangan lagi. Bila sudah mendapat pengaturan yang terbaik, jangan lupa untuk mencatatnya di resep yang dicoba agar mempunyai standar suhu dan waktu yang tepat ketika hendak membuat kue yang sama lagi. Selamat mencoba!

Tren Usaha Bakery di Tahun 2021

Kita sudah menginjak pertengahan tahun 2021, namun bukan berarti pandemi dan dampaknya terhadap kondisi ekonomi akan mereda dengan segera. Maka dari itu, perlu banyak sekali strategi yang disiapkan untuk melewati tahun 2021. Jika sebelumnya banyak bisnis yang tidak bisa berjalan sesuai dengan harapan akibat pandemi COVID-19, kali ini Anda bisa coba mempersiapkannya kembali dengan lebih matang.

Di tahun 2021 ini, tren roti kekinian semakin diminati. Mulai dari roti isi ala negeri Tirai Bambu, sampai seafood roll aneka toping yang menggugah selera makan. Meski tren kuliner berganti setiap tahunnya, roti kekinian tampaknya masih digemari di tahun 2021. Jajanan roti ini tidak hanya sebatas roti manis saja, tetapi variannya jauh lebih beragam yang dikemas dengan gaya kekinian.

Beberapa diantaranya berkaitan dengan penampilan luar dan kandungan bahan yang digunakan dalam produk bakery. Berikut beberapa tren usaha bakery di tahun 2021 yang bisa Anda coba:

  1. Healthy bakery
    Seperti tahun sebelumnya, healthy bakery masih menjadi tren di tahun 2021, dimana isu kesehatan menjadi perhatian utama di kalangan masyarakat. Label yang biasa digunakan dalam healthy bakery adalah roti vegan, roti bebas gluten, roti rendah gula, roti gandum, dan masih banyak yang lainnya. Anda bisa berkreasi dengan berbagai macam resep healthy bakery yang ada di buku resep maupun media sosial. Tentunya ini bisa menjadi pilihan usaha bakery Anda yang akan mendatangkan banyak keuntungan di tahun 2021.
  2. Kemasan unik dan informatif
    Ada beberapa toko roti yang mulai mengedepankan sisi fungsional pada kemasannya, seperti menampilkan label “kaya antioksidan”, “tinggi protein”, “mengandung serat tinggi”, dan masih banyak yang lainnya. Pemberian label yang menonjol dalam produk bakery akan menambah nilai jual dan menjadikannya bakery premium yang layak dibeli dengan harga tinggi oleh calon konsumen. Sebagai contoh, Anda bisa menjual roti ungu dengan kemasan bening yang ada tulisan “mengandung antioksidan tinggi” dan menjelaskan warna ungunya didapat dari ekstrak antosianin pada beras hitam yang dimasukan ke dalam adonan roti.
  3. Instagramable
    Produk bakery dan pastry dengan perpaduan warna-warna yang terang serta bentuknya yang menarik dan kreatif akan menjadi salah satu tren di tahun 2021. Produk bakery yang memenuhi kriteria instagramable akan medominasi tren bakery di tahun ini. Ini disebabkan karena meningkatnya pengguna internet setiap tahunnya. Seperti yang di kutip dari kominfo.go.id (27/2) Sekretaris Jendral APJII Henri Kasyfi Soemartono menjelaskan hasil utama dari survei pengguna internet Indonesia 2019-2020 “saat ini penetrasi pengguna internet Indonesia berjumlah 73,7% naik dari 64,8% dari tahun 2018”. Ini merupakan kesempatan besar bagi Anda dengan cara menyajikan berbagai produk bakery dengan penampilan yang mencolok, unik, serta memanjakan mata yang dapat membuat produk Anda lebih cepat populer dan viral.

Itulah tren usaha bakery di tahun 2021 yang mungkin bisa membangun motivasi bisnis Anda untuk terus berinovasi dan menghasilkan produk yang berkualitas. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa mendatangkan keuntungan bagi bisnis Anda di tahun 2021 ini.

Referensi:

https://food.detik.com/info-sehat/d-3168050/roti-ungu-kini-populer-sebagai-roti-sehat-kaya-antioksidan (27/2)

https://www.kominfo.go.id/content/detail/30653/dirjen-ppi-survei-penetrasi-pengguna-internet-di-indonesia-bagian-penting-dari-transformasi-digital/0/berita_satker (27/2)